Kamis, 10 Desember 2009

MENIMBANG NASIB TULISAN: Dalam Lomba Kelana Lebaran



Beberapa waktu lalu saya berkesempatan mengikuti Lomba Kelana Lebaran yang diselenggarakan Sekolah Kehidupan. Lomba ini disponsori oleh Indscript Creative dan Lingkar Pena Publishing House. Menurut informasi panitia, yang disampaikan di milis Sekolah Kehidupan, hingga lomba ini ditutup, jumlah naskah yang masuk mencapai 34 judul cerita. Daftar judul tersebut adalah sebagai berikut:


1. Kecewa Dengan Servismu Namun Desainmu Mengobatiku - Galuh Parantri

2. Lebaran Kali Ini - Febty Febriani

3. MUDIK SATU KOTA DUA KELUARGA SEJUTA KENANGAN - RETNO ARIFIANI

4. Kelana Lebaran dari Jogja-Klaten-UjungPangkah-Surabaya-Gresik-Ujung Pangkah-Jogja - Zahrotun Nisa

5. Berlebaran Dengan Belimbing - Siwi LH

6. Reuni Pasca Lebaran - Hibatun Wafiroh

7. Unforgetable Eid Journey - Tatik Nurhayani

8. Asyiknya Pulang Kampung.... - Mena Larasati

9. REGUH NIKMATNYA LEBARAN TANPA MUDIK - Hafiidhaturrahmah

10. Bukan Sekedar Wisata - Khoiriyyah Azzahro

11. Serasa Mimpi Ada di MANDIRANCAN… - Arikunto

12. Pelangi Pati - Mimin Ha Way

13. Di Pinggiran Kota Hingga Yang Hampir Terlupa - Umi Laila Sari

14. Aku Ingin Pulang - Rini Nurul Badariah

15. Awazz Angen Mbah - Sri Kartika Wijaya S.Si

16. Berlebaran Di Negeri Seberang - Miyosi Ariefiansyah

17. Rasa Kasih Sayang - Asma Sembiring

18. Menu Lengkap Satu Syawal – Abdul Fatah

19. PERJALANAN KE DESA – Riyawati

20. Road to Banjarmasin - M. Ihsan Diputra

21. Lebarannya Orang Kebayoran Lama - Fiyan Arjun

22. Wanita Senja Itu, Aku Belajar Darinya – YESIYARTI

23. Blitar, Setelah Delapan Tahun Kutinggalkan - Kahar S. Cahyono

24. Menelusuri Masjid Tiban di Turen Malang - Wiwik Hafidzoh

25. Monas & Kota Tua, Aku datang - Shiva Devy

26. Indahnya kemenangan - Sismanto

27. Ketika Lebaran Ada di Hati – Sismanto

28. Lebaran kali ini - Dian Sianturi

29. Ustadz Punk - Samsul Hidayat

30. SYUKUR DALAM GELAS PLASTIK - Samsul Hidayat

31. Pesona Sungai Musi - Kahar S. Cahyono

32. Lebaran Penuh Kejutan Sepanjang Perjalanan - Eka Natasha

33. Lebaran, Lamaran dan Perjalanan - Syamsul Arifin

34. LEBARAN, TAK BERKELANA KEMANA-MANA - Aan Wulandari Usman



Namun, beberapa peserta mengkonfirmasi bahwa naskahnya belum masuk dalam daftar di atas. Dengan demikian bisa dipastikan, bahwa jumlah keseluruhan naskah akan lebih banyak lagi. Ini menarik, karena dengan begitu, persaingan akan menjadi ketat. Sehingga siapapun nanti yang akan muncul sebagai juara, benar-benar karya terbaik.

Saat ini Lomba Kelana Lebaran sudah memasuki tahap penilaian dewan juri, mengingat batas akhir lomba pada tanggal 30 Nopember 2009 yang lalu. Dua tulisan yang saya ikutkan lomba, “Blitar, Setelah Delapan Tahun Kutinggalkan” dan “Pesona Sungai Musi”, memang harus bersaing dengan setidaknya 32 judul cerita yang lain untuk bisa menempati posisi nomor wahid. Senang saja menduga-duga, apa yang akan diputuskan dewan juri terhadap naskah saya.

Apapun hasilnya nanti, saya berusaha menata hati untuk tidak terlalu merisaukannya. Bagi saya, berhasil menyelesaikan dua cerita dan sempat mengikutkan dalam lomba adalah kemenangan yang sesungguhnya. Bukankah hari ini kita menyaksikan betapa banyak orang yang memiliki keinginan untuk menulis, tapi belum juga berhasil menyelesaikan satu artikel pun?

Maka dari itu, dalam masa tunggu, yang saya lakukan adalah menulis lagi. Kekalahan yang sesungguhnya adalah jika kita berhenti menulis, bahkan ketika karya kita memenangkan lomba.

Banyak orang yang tidak melakukan apa-apa selama masa penantian. Inilah yang saya khawatirkan. Saya ingin tetap produktif, kapanpun, dan apapun nasib dari tulisan-tulisan saya. (*)


Refleksi kehidupan Kahar S. Cahyono